Raha, munanews.com. Pastikan kestabilan harga dan ketersediaan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) saat Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Pemerintah Daerah Kabupaten Muna mengadakan rapat koordinasi.
Bupati Muna meminpin langsung Rapat kordinasi yang didampingi wakil bupati Muna, La Ode Asrafil, SH.MH, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), yang dilaksanakan di Ruang rapat bupati Muna, Kamis 06/03/2025.
Bupati Muna, Drs.H. Bachrun, M.Si menyampaikan bahwa ketersedian stok dan harga sembako kebutuhan masyarakat menjadi prioritas dalam pengendalian inflasi di bulan ramadhan, sehingga Pemda akan terus melakukan pengawasan terkait hal tersebut.
“Inflasi daerah diangka sekitar 2% dengan komoditas beras dan cabai merah menempati urutan pertama penyumbang inflasi terbesar selama bulan ramadhan, sehingga kita memastikan apa yang menjadi kendala dan pemicu terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga, sehingga Pemda segera melakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut”.
Selain itu mantan Wakil Bupati Muna Periode 2021-2025 itu, menambahkan bahwa pemerintah daerah dalam upaya penanganan inflasi akan melakukan operasi pasar murah, sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, serta melakukan kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan bahan sembako.
“Beras merupakan kebutuhan pokok yang mengalami inflasi, akan tetapi kita akan melakukan koordinasi dengan pihak Bulog agar stok dan harga tetap stabil hingga Hari Raya Idul Fitri nantinya”, Ucapnya.
Sementara itu Kepala cabang Bulog Raha Hendra Dionisius, memastikan bahwa untuk stok beras dalam kondisi aman, dimana saat ini stok beras medium 1.700 ton , dan beras premium 76 Ton, serta minyak goreng merk kita masih banyak.
“insyallah Bulog akan mendukung Pemda Muna dalam menjaga stabilitas harga dan stok Sembako, dengan ikut serta dalam kegiatan operasi pasar, dan untuk cadangan beras yang ada di kami, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sampai 3 bulan kedepan”. Tutupnya.