Raha-munanews.com. Viralnya penggalan pidato Bakal Calon Bupati Muna Drs. H. Bachrun, M.Si di media sosial yang terpotong 39 detik menyebutkan bahwa orang Muna kurang mensyukuri nikmat. Yang secara lengkapnya adalah sebagai berikut:
“Kenapa kita tertinggal Kabupaten Muna, karena kita tidak mensyukuri nikmat Allah dengan cara yang benar.”
Setelah berkata demikian, ia lalu melanjutkan bertanya kepada mahasiswa yang hadir pada saat itu, siapa yang kuliah di pertanian?
Secara konteks video ini terpotong dan diplintir untuk mengarahkan bahwa Drs. H. Bachrun, M.Si. menghina orang Muna. Cibiran, hujatan dengan kata-kata sarkas dengan sadis menyerang.
Menanggapi hal ini Ketua DPD KNPI Muna, La Ode Muhram Naadu mengatakan bahwa pidato tersebut harus dipahami dengan utuh. Baginya, gaya komunikasi Drs.H. Bachrun, M.Si memantik semangat pemuda dan seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam sektor pertanian.
“Benar bahwa kita sebagai orang Muna harus mensyukuri potensi suburnya tanah kita dengan cara memanfaatkan sektor pertanian dengan maksimal. Orang tua kita dulu menamakan tanah ini ‘wite barakati’ artinya tanah yang berkah. Bagaimana jika tanah yang berkah ini kita terlantarkan begitu saja?,” ungkapnya.
Lanjut Muhram Naadu, ia yakin bahwa kebijakan Bahrun membangkitkan sektor pertanian merupakan langkah yang tepat. Karena didukung dengan aspek filosofis, sejarah dan kultural serta kajian akademik, politik anggaran dan implementasi kebijakan yang fokus mencapai tujuan.
“Di Muna ini memulainya yang susah, pasti dapat cibiran, Untuk membangkitkan sektor pertanian ini butuh kerja keras dan sabar. Jangan baru diprovokasi sedikit untuk kerja sudah diplintir ke politik praktis. Kita butuh mental pekerja yang siap terlibat dalam sektor pertanian bukan mental pemaki-maki,” ujarnya.
Menyambut program pengembangan jagung, DPD KNPI Muna berharap generasi muda hari ini optimis dalam mendukung program andalan Pemerintah Kabupaten Muna.
“Pelan tapi pasti, anggaran sudah digelontorkan, lahan sudah dibuka, perusahaan sudah ada, pabrik sudah tersedia. Kita syukuri ini semua. Tidak ada yang instan. Kita jadi generasi solutif, bukan generasi pemaki-maki tanpa solusi. Kita dukung pemerintah daerah dalam melanjutkan program pertanian yang terintegrasi,” tutupnya.