Raha-munanews.com. BPCB Sulawesi Selatan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, menggelar diskusi kelompok terpumpun terkait Survei Penyelamatan Lanjutan Benteng Tradisional, Selasa 19 Oktober 2021.
Hadir pada kegiatan ini kepala BPCB Sulawesi Selatan Kemendikbud, Asisten 1 Setda Muna, Kepala OPD Terkait dari Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat, Komunitas Pencinta Budaya dan Tamu undangan.
Ketua Kegiatan Iswadi SS.,MA menyampaikan kegiatan FGD dilakukan untuk menghimpun masukan terkait keberadaan benteng yang ada di kabupaten Muna dan Muna Barat.
“Kita sudah mengidentifikasi beberapa benteng yang ada di kabupaten muna dan Muna Barat, namun yang menjadi kendala kami adalah terkait kesejarahan, olehnya itu pentingnya pelaksanaan FGD kali ini untuk menggali informasi terkait benteng yang ada”.
Sementara itu Kepala Balai Cagar Budaya Sulawesi Selatan Kemendikbud, Drs. La Ode Muhammad Aksa M.Hum Memberikan apresiasi kepada komunitas pemerhati budaya yang telah mensosialisasikan kebudayaan melalui media sosial.
“Kita melakukan FGD untuk menindak lanjuti terkait penyelematan lanjutan benteng tradisional, dan kabupaten muna memiliki banyak benteng peninggalan masa lalu”.
Lanjut Aksa, Muna memiliki banyak benteng sehingga bisa dikatakan daerah negeri benteng dan yang paling fenomenal adalah benteng kota wuna yang memiliki panjang 5.700 meter yang merupakan susunan batu dan lainya merupakan tebing sehingga total panjangnya 8.000 meter.
“Warisan budaya Muna merupakan tertua disulawesi tenggara, olehnya itu Pemda Muna perlu menetapkan tempat peninggalan masa lampau sebagai cagar budaya biar ada perlindungan terhadap objek cagar budaya sehingga nantinya bisa menjadi objek wisata”, tutupnya. LN